Hasilnya agak stunning.. cowok (yang lebih) ganteng ternyata kurang OK sebagai suami. Oh, no..
Pria Lebih "Attractive", Bikin Masalah
Hasil penelitian di bidang psikologi sosial menunjukkan bahwa lelaki yang lebih attractive dari istrinya, umumnya akan kurang supportive terhadap istrinya. Alhasil, para perempuan dari suami-suami yang "lebih menarik" justru punya kans lebih besar untuk jadi kurang bahagia.
Tetapi kalau istrinya lebih attractive, maka yang terjadi sebaliknya. Dia akan menjadi suami yang penuh perhatian. Just as any women would wish the husband would be. Hasilnya tentu saja, the couple is going to be happier.
Agaknya penelitian ini menguatkan kesadaran lama yang kayaknya kita semua sudah tahu, yaitu bahwa lelaki adalah makhluk yang sangat visual, sedangkan perempuan sangat audible. Kalau para lelaki melihat yang lebih menarik -termasuk istrinya sendiri, mereka akan senang. Lelaki suka sekali melihat yang indah (baca: cantik), sedangkan perempuan senang mendengar kata manis diucapkan baginya. Perempuan kurang begitu menghargai tampang ganteng.
Penelitian itu mengungkapkan fakta yang sebenernya sudah lama kita tahu, yaitu bahwa lelaki sangat tanggap terhadap kecantikan fisik, sedangkan perempuan sangat responsive terhadap kemampuan financial seorang lelaki. Bagi perempuan, materi lebih penting dibanding penampilan. Laki-laki, sebaliknya. Sebagai tambahan, sih, perempuan juga peduli pada ukuran tinggi badan lelaki. Maksudnya, lelaki yang tinggi badannya, gitu loch...
Sebagai pecinta kehidupan, aku sebenernya berharap hasil penelitiannya akan manis sekali, sehingga bisa menambah semangat, yaitu ketampanan pria tidak ada hubungannya dengan kesetiaannya. But reality bites! Pria menuntut pasangannya lebih cantik - sedangkan perempuan, menuntut pria kaya. Itu kenyataan yang sebenernya sebelum penelitian itu diadakan pun, kita semua sudah tahu. Seratus tahun yang lalu, nenek kita juga sudah tahu. Yang ada, dari hasil riset mereka, kita dapet konfirmasi: begitulah lelaki, dan begitulah perempuan.
Lagipula, it's good to know this fact, 'kan? Karena kalau kita mau bertanding, supaya bisa main dengan bagus dan bisa menang, kita harus tauk bagaimana caranya bermain. This is not a sweet news, but at least kita jadi tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa ikutan dalam pertandingan kehidupan kita di babak ini.
Bahwa perempuan cantik obviously will be the winner, tapi jangan lupa, kecantikan lahiriah harus dikuatkan dengan kecantikan bathin. Perempuan yang kecantikan lahiriahnya termasuk punya nilai "A", kalau hatinya gak beres bisa berubah jadi "C" karena unsur negatif di hatinya terpancar di wajahnya. Begitu juga dengan lelaki.
So the game is clear: you got to be beautiful, then you will attract men. Sedangkan lelaki, work harder supaya bisa make more money, then you will attract women more. Cukup fair, ya?
Jangan Sembunyikan Kecantikan!
Jadi, perempuan, mari take care of your beauty, do make over and see how you will attract men. I've prooved that, and shared my self-makeover experience here to you. Selanjutnya you can choose which man you will take as your lifetime partner. Dia akan memujamu karena kecantikanmu (how stupid, isn't it?), dan engkau akan bahagia karena perlakuannya yang baik kepadamu.
After all, kecantikan itu costly. Mahal. Tugas lelaki menyediakan nafkah dan tentu saja membuat istrinya tetap menarik, bahkan semakin cantik dengan dana yang disediakannya. Tugas istri, memelihara financial support yang diberikan oleh suaminya. Termasuk untuk membuat dirinya tetap menarik. Iya, tokh?
Kita 'kan tahu, lelaki mata keranjang itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain kehancuran hidupnya. Demikian juga, perempuan yang sembrono cuma menghasilkan kebosanan.
Aku tahu ada beberapa wanita cantik lahiriah yang justru menutup-nutupi kecantikannya karena tak ingin lelaki menilai dirinya dari kecantikannya. Wrong strategy. Sekarang, setelah kita tahu, bahwa perempuan bisa dapet nilai tambahan dengan kecantikan kita... why not? Use it, so we win. With our beauty, we get a wider options so we could choose the type of man we want. Karena bagaimanapun juga, semua lelaki ya sama saja. Mereka sangat responsive terhadap kecantikan. It's very natural.
Jangan lupa, tentang lelaki.. they're like wine: the older they get, the more handsome they are.
Girls, kalau kita sudah tahu kelemahan lelaki, why not do make over, do lots of photo sessions to find your good angle. Build your confidence and be prettier. Dengan kepercayaan diri yang baik, kita akan memenangkan lebih banyak dari yang kita kira. Not only for getting men's attention, tetapi juga aspek lain dalam kehidupan.
Source