PhotobucketPhotobucketPhotobucket

Yahudi, Kristen dan Islam Dirikan Masjid, Gereja dan Sinagog Dalam Satu Komplek

Tak lama lagi, akan berdiri kuil sinagoga, masjid dan gereja yang terletak dalam satu kompleks lokasi di Amerika. Upaya ini dibuat untuk memfasilitasi ketiga agama atau tri iman yang dibawa oleh nabi Ibrahim, ayah para Nabi. “Pembangunan ini unik karena ketiga rumah peribadahan sengaja dibangun dalam satu lingkungan,” ujar juru bicara proyek three faith (tiga iman), Vic Gutman. Dari pembangunan ini, diharapkan masing-masing pemeluk agama bisa belajar satu sama lain. Selain itu, ia juga berharap upaya ini bisa dicontoh oleh orang-orang lain di seluruh dunia.

komplek ibadah terpadu masjid gereja dan sinagog
Proyek kerukunan ‘tiga iman’ ini merupakan yang pertama di dunia. Proyek yang akan dibuat, rencananya terdiri dari tiga lokasi yaitu Pusat studi dan budaya Islam (termasuk masjid), Candi Israel dan Keuskupan Episkopal Nebraska (termasuk gereja). Diantara tiga lokasi nanti akan ada satu ruang besar yang bisa digunakan jika ada acara bersama dan pertemuan. “Visi kami adalah untuk membangun jembatan rasa saling mengjormati, penerimaan dan kepercayaan, untuk menantang stereotip, untuk melawan pengaruh ketakutan dan kesalahpahaman,” kata Gutman.
Bangunan ini nantinya juga akan terdiri dari auditorium, ruang rapat, ruang ceramah, simposium, kedai kopi dan ruang berkumpul, dapur dan fasilitas makan dan ruang untuk pameran. Proyek yang didanai swasta ini akan menelan biaya hampir 50 juta Dolar. Batu pertama akan diletakkan pada musim gugur tahun 2013.
Masing-masing perwakilan agama memuji upaya tersebut sebagai hal yang positif. “Kami percaya pada apa yang telah diwahyukan kepada kami dan apa yang telah diwahyukan kepadamu (Yahudi dan Kristen) Tuhan kami dan Tuhanmu adalah sama,” ujar Presiden pusat pendidikan Islam, Dr Syed M. Mohiuddin.
Presiden Candi Israel, John Lehr juga menyambut lingkungan multi iman yang baru. Tim Anderson, pemuka agama Kristen mendukung adanya proyek tri iman ini. “Kami sekarang akan memiliki kesempatan untuk menjalani hidup bertetangga dengan Yahudi dan Muslim,” ujar Anderson. (Sumber)