Tes darah atau urine sering dilakukan untuk memastikan seseorang berada di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang lainnya. Namun beberapa gejala umum juga bisa menunjukkan jenis narkoba apa yang sedang digunakan orang tersebut. Gejala atau tanda-tanda orang sedang menggunakan narkoba sangat bervariasi tergantung jenis narkoba yang digunakan. Pengetahuan tentang gejala-gejala itu penting bagi para orangtua yang mencurigai anaknya mulai coba-coba atau bahkan sudah kecanduan narkoba. Beberapa gejala yang bisa dikenali dari pemakai narkoba saat berada di bawah pengaruh obat terlarang antara lain sebagai berikut:
Ganja; Selain sering tertawa tanpa sebab yang jelas, gejala lain dari orang yang sedang berada di bawah pengaruh ganja adalah tampak selalu mengunyah sesuatu karena efek lain dari ganja memang bisa memicu rasa lapar. Gejala lain yang bisa diamati dari pemakai ganja adalah mata merah, mengantuk, kurang motivasi dan kadang-kadang halusinasi.
Ekstasi; Sebagai perangsang atau stimulansia, ekstasi dan sejenisnya bisa menyebabkan pemakainya mengalami peningkatan tekanan darah serta denyut jantung. Gejala lain yang bisa diamati antara lain mudah tersinggung, euforia atau rasa senang yang berlebihan, lebih percaya diri, rasa malu hilang, berani ambil risiko, menjadi pribadi yang berbeda, tidak bisa tidur dan sering mengulum permen lolipop atau sejenisnya karena tubuhnya butuh lebih banyak gula untuk mengimbangi perilaku yang jadi terlalu bersemangat.
Obat penenang; Barbiturat dan benzodiazepine digolongkan sebagai oabt penenang atau depresan dan sebenarnya ditujukan sebagai obat tidur. Gejala pada penyalahgunaan obat ini antara lain denyut nadi melambat, mengantuk, koordinasi gerak tubuh terganggu dan susah mengontrol perilaku.
Halusinogen; Obat yang tergolong sebagai halusinogen antara lain Lysergic acid diethylamide (LSD) dan mushroom. Sesuai namanya, gejala paling umum dari penyalahgunaan halusinogen adalah halusinasi dan biasanya disertai pandangan kabur, gangguan tidur dan paranoid atau rasa takut yang berlebihan.
Narkotika; Beberapa contoh narkotika adalah opium, morfin, heroin dan sabu-sabu. Beberapa jenis narkotika juga ditemukan dalam obat batuk, misalnya codein. Gejala yang muncul pada penyalahgunaan narkotika antara lain mengantuk, rasa senang yang berlebihan dan juga lebih toleran terhadap rasa sakit karena salah satu efek narkotika adalah pereda nyeri.
Lem; Penyalahgunaan bahan berbahaya tidak hanya ditemukan di kalangan orang berduit, beberapa anak jalanan juga sering melakukannya dengan menghisap lem. Tanda-tanda orang menyalahgunakan lem bisa dikenali dari napas yang bau bensin, tampak linglung atau bingung dan mudah tersinggung.
Obat batuk; Beberapa jenis obat batuk seperti difenhidramine, dextrometorphane, chlorampheniramin dan pseudoefedrine juga sering disalahgunakan. Gejalanya antara lain bicara tidak jelas, denyut jantung melambat serta gejala umum yang merupakan efek samping obat batuk yakni rasa kantuk yang tidak tertahankan.
Ganja; Selain sering tertawa tanpa sebab yang jelas, gejala lain dari orang yang sedang berada di bawah pengaruh ganja adalah tampak selalu mengunyah sesuatu karena efek lain dari ganja memang bisa memicu rasa lapar. Gejala lain yang bisa diamati dari pemakai ganja adalah mata merah, mengantuk, kurang motivasi dan kadang-kadang halusinasi.
Ekstasi; Sebagai perangsang atau stimulansia, ekstasi dan sejenisnya bisa menyebabkan pemakainya mengalami peningkatan tekanan darah serta denyut jantung. Gejala lain yang bisa diamati antara lain mudah tersinggung, euforia atau rasa senang yang berlebihan, lebih percaya diri, rasa malu hilang, berani ambil risiko, menjadi pribadi yang berbeda, tidak bisa tidur dan sering mengulum permen lolipop atau sejenisnya karena tubuhnya butuh lebih banyak gula untuk mengimbangi perilaku yang jadi terlalu bersemangat.
Obat penenang; Barbiturat dan benzodiazepine digolongkan sebagai oabt penenang atau depresan dan sebenarnya ditujukan sebagai obat tidur. Gejala pada penyalahgunaan obat ini antara lain denyut nadi melambat, mengantuk, koordinasi gerak tubuh terganggu dan susah mengontrol perilaku.
Halusinogen; Obat yang tergolong sebagai halusinogen antara lain Lysergic acid diethylamide (LSD) dan mushroom. Sesuai namanya, gejala paling umum dari penyalahgunaan halusinogen adalah halusinasi dan biasanya disertai pandangan kabur, gangguan tidur dan paranoid atau rasa takut yang berlebihan.
Narkotika; Beberapa contoh narkotika adalah opium, morfin, heroin dan sabu-sabu. Beberapa jenis narkotika juga ditemukan dalam obat batuk, misalnya codein. Gejala yang muncul pada penyalahgunaan narkotika antara lain mengantuk, rasa senang yang berlebihan dan juga lebih toleran terhadap rasa sakit karena salah satu efek narkotika adalah pereda nyeri.
Lem; Penyalahgunaan bahan berbahaya tidak hanya ditemukan di kalangan orang berduit, beberapa anak jalanan juga sering melakukannya dengan menghisap lem. Tanda-tanda orang menyalahgunakan lem bisa dikenali dari napas yang bau bensin, tampak linglung atau bingung dan mudah tersinggung.
Obat batuk; Beberapa jenis obat batuk seperti difenhidramine, dextrometorphane, chlorampheniramin dan pseudoefedrine juga sering disalahgunakan. Gejalanya antara lain bicara tidak jelas, denyut jantung melambat serta gejala umum yang merupakan efek samping obat batuk yakni rasa kantuk yang tidak tertahankan.