Pada umumnya ayam memiki bulu yang lebat untuk menutupi bagin kulit, namun di Solo terdapat satu ekor ayam yang cukup unik karena tidak memiliki satu pun bulu atau brondol. Sehingga ayam milik Sumijan itu mirip seperti ayam yang sudah siap untuk dimasak.
Ayam yang dinamai Kliwom tersebut nampak berbeda sekali dengan tujuh ayam saudaranya yang sedang mencari makan di pelataran halaman rumah Sumijan. Sumijan menceritakan, sejak menetas Kliwon memang tidak memiliki bulu seperti halnya ayam pada umumnya.
Usut punya usut, Sumijan mengakui jika ketika akan menetas telur tersebut, pada malam harinya ia mimpi ditemui oleh orang yang berbaju putih. Pada esok harinya, delapan telur yang dierami induknya langsung menetas. Namun, anehnya hanya ada satu ekor yang tidak memiliki bulu.
"Sejak lahir memang brondol tidak ada bulunya. Selain itu, lubang pori-pori sebagai tempat tumbuhnya bulu juga tidak terlihat," kata Sujiman di Solo, Sabtu, 12 Juni 2010.
Meskipun tidak memiliki bulu, Kliwon tidak merasa kedinginan kalau malam. Hal ini dikarenakan tujuh ekor ayam saudaranya selalu tidur bareng di kandang. "Kliwon tidak merasa dingin atau panas walaupun di badannya tidak ada bulu yang menutupinya," terang Sumijan yang rumahnya terletak di komplek Pura Mangkunegaran Solo.
Sementara itu mengenai asal muasal nama Kliwon, Sumijan menerangkan kalau ayam brondolnya itu menetas tepat pada hari Selasa Kliwon, 23 Maret 2010. Dengan demikian, ia pun menamai ayamnya itu dengan nama Kliwon. "Sekarang ini umurnya kalau dihitung-hitung sudah sekitar tiga bulan," jelasnya.
Selain tidak memiliki bulu, Kliwon juga menunjukkan keunikan lainnya. Sebab, pakan yang dikonsumsi hanya beras merah. Selain itu, Kliwon tidak mau makan. "Kalau ayam lainnya itu pakan jagung mau makan tapi Kliwon maunya makan hanya dikasih pakan beras merah," tutur dia.
Karena tergolong ayam unik, Sumijan mengaku sudah banyak orang yang menawar untuk bisa membeli si Kliwon. Hanya saja ia menolak untuk menjualnya karena merasa kasihan kepada ayam tersebut. "Nanti kalau dibeli terus disembelih kan kasihan. Padahal, kemarin sudah ada yang menawar hingga Rp 300 ribu," sebut Sumijan.