Pepatah lama mengatakan “jangan menilai seseorang dari penampilannya”. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria berwajah lebar mungkin lebih sulit untuk dipercaya karena memiliki sikap tidak etis.
Pria berwajah lebar memang kerap dikaitkan dengan sikap agresif dan persepsi bahwa mereka sulit untuk dipercaya. Kini para peneliti menemukan bahwa pria dengan struktur wajah lebar lebih mungkin menipu dalam sebuah negosiasi ataupun berbuat curang demi meningkatkan kekayaan finansial mereka.
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan menganalisa seberapa besar keinginan seseorang untuk berbohong. Peneliti mengukur rasio kelebaran wajah dan tinggi badan sekira 192 mahasiswa Master of Business Administration, di mana 115 diantaranya adalah laki-laki.
Setelah itu partisipan secara acak memainkan peran sebagai pembeli maupun tenaga penjual dalam negosiasi melalui email. Penjual ditugaskan untuk tidak menjual properti jika digunakan untuk kepentingan komersil. Sedangkan pembeli harus mengembangkan properti untuk kepentingan komersil jika mereka membelinya.
Peneliti menemukan ternyata pria dengan struktur wajah lebar memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk berbohong dalam sebuah negosiasi. Namun hubungan kelebaran wajah dengan sikap suka menipu dan tidak bisa dipercaya itu tidak berlaku bagi kaum wanita.
Meski demikian, peneliti mengimbau publik agar tidak menanggapi studi ini secara berlebihan. “Apakah kami menyarankan agar masyarakat mendiskriminasi para pria yang terlahir dengan wajah lebar? Jawaban kami, tentu saja, tidak,” tegas salah satu peneliti, Michael Haselhuhn, seperti dikutip Livescience.
“Kendati studi kami menemukan bukti bahwa struktur wajah pria bisa dijadikan sebuah petunjuk terhadap perbuatan-perbuatan yang tidak etis, kami tegaskan bahwa ini hanyalah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi penilaian serta tindakan tidak etis bagi seorang pria,” tambahnya.
Anda yang memiliki wajah lebar juga tidak perlu merasa rendah diri. Pasalnya, pria dengan struktur wajah ini ternyata memiliki peluang sukses lebih tinggi.
“Pada penelitian lain, kami menemukan bahwa struktur wajah para CEO yang terdaftar dalam daftar Fortune 500 bisa menjadi pedoman kesuksesan finansial seseorang. CEO dengan wajah lebih lebar ternyata meraih kesuksesan yang lebih hebat bagi firma mereka masing-masing,” jelas Haselhuhn.
“Kami percaya bahwa struktur wajah seorang pria bisa digunakan sebagai salah satu petunjuk penting dalam mendeteksi pembohong dan penipu. Tapi publik harus diimbau agar tidak lantas menilai pria berwajah lebar sebagai sosok yang buruk,” tutupnya.